Selasa, 19 Mei 2009

dan untuk pertama kali ...

telah lama tertanam sejuta bayangan tentang dirimu...
tapi kini ku tersadar atas kenaifanku..
menutup semua pintu hati dan membuang kncinya jauh..
selama ini kucari ...sesuatu yang mampu mengisi kekosongan jiwa ini
kuperjuangkan rasa ini..
kunikmati sakitnya mencintaimu ..
dan akhirnya untuk pertama kali aku ikhlas ..
mengetahui bahwa km ternyata...
lalu mencoba mengerti bahwa km ....
dan mencoba untuk tidak mengklarifikasikan..
krn sudah tidak penting klarifikasi..
sudah tak penting penjelasan..
sudah tidak penting kata maaf ...
karena cinta antara kita sudah tak bicara lagi..

Kali ini pergilah ...
Dan ak disini akan mencoba menata hidupku
mencoba mencari kebahagiaan yang mgkn masih bisa kudapat
Ya Allah peliharalah aku dari kekecewaan ini ...
meski untuk malam ini saja ...
kekecewaan akan takdir yang mgkn membawaku ke dalam janji suci ini...
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia ...

Memang aku tak mudah untuk mencintai
aku tak mudah mengaku kucinta ..
aku tak mudah ....

dan untuk pertama kali ....
aku akan belajar mencintaimu....

Minggu, 17 Mei 2009

eventuate from nite ...

although im looks happy .
but i think its not fair for me..
u're still in uncertainly
ehm...just to tell u
you made the promise,
you made the deal,
you start the game.
you broke ur promise,
you broke the deal.
then what?
end the game??

PPOOOFFF..
this game is really over??

now im trying to find a way how to control my emotion..
i hate myself when i get mad or angry with someone or even because a simple thing because i used to cry yeah its because i cant handle my emotion sorry everyone if its bothering you when I got down by some (un/important) problem,
I cant control my emotion..
I cried, scream, and getting mad with everyone but,.im still THANKS GOD,
I have my mood charger..yeah "He" the only one who can make me feel better..
yeah just u God ...

Kamis, 14 Mei 2009

love story

Satu kisah cinta baru-baru ini keluar dari China dan langsung menyentuh seisi dunia.Kisah ini adalah kisah seorang laki-laki dan seorang wanita yang lebih tua, yang melarikan diri untuk hidup bersama dan saling mengasihi dalam kedamaian selama setengah abad.

Laki-laki China berusia 70 tahun yang telah memahat 6000 anak tangga dengan tangannya (hand carved) untuk isterinya yang berusia 80 tahun itu meninggal dunia didalam goa yang selama 50 tahun terakhir menjadi tempat tinggalnya.50 tahun yang lalu, Liu Guojiang, pemuda 19 tahun, jatuh cinta pada
seorang janda 29 tahun bernama Xu Chaoqin ....

Seperti pada kisah Romeo dan Juliet karangan Shakespeare, teman-teman dan kerabat mereka mencela hubungan mereka karena perbedaan usia di antara mereka.

Pada waktu itu tidak bisa diterima dan dianggap tidak bermoral bila seorang pemuda mencintai wanita yang lebih tua.....Untuk menghindari gossip murahaan dan celaan dari lingkungannya, pasangan ini memutuskanuntuk melarikan diri dan tinggal di sebuah goa di Desa Jiangjin, disebelah selatan Chong Qing.

Pada mulanya kehidupan mereka sangat menyedihkan karena tidak punya apa-apa, tidak ada listrik atau pun makanan. Mereka harus makan umput-rumputan dan akar-akaran yang mereka temukan di gunung itu. Dan Liu membuat sebuah lampu minyak tanah untuk menerangi hidup mereka.
Xu selalu merasa bahwa ia telah mengikat Liu dan is berulang-kali bertanya,"Apakah kau menyesal?" Liu selalu menjawab, "Selama kita rajin,kehidupan ini akan menjadi lebih baik".
Setelah 2 tahun mereka tinggal di gunung itu, Liu mulai memahat anak-anak tangga agar isterimya dapat turun gunung dengan mudah. Dan ini berlangsung terus selama 50 tahun.
Setengah abad kemudian, di tahun 2001, sekelompok pengembara (adventurers)
melakukan explorasi ke hutan itu. Mereka terheran-heran menemukan pasangan usia lanjut itu dan juga 6000 anak tangga yang telah dibuat Liu. Liu Ming Sheng, satu dari 7 orang anak mereka mengatakan, "Orang tuaku sangat saling mengasihi, mereka hidup menyendiri selama lebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah sehari pun. Selama itu ayah telah memahat 6000 anak tangga itu untuk menyukakan hati ibuku, walau pun ia tidak terlalu sering turun gunung.

Pasangan ini hidup dalam damai selama lebih dari 50 tahun. Suatu hari Liu yang sudah berusia 72 tahun pingsan ketika pulang dari ladangnya. Xu duduk dan berdoa bersama suaminya sampai Liu akhirnya meninggal dalam pelukannya. Karena sangat mencintai isterinya, genggaman Liu sangat sukar
dilepaskan dari tangan Xu, isterinya.
"Kau telah berjanji akan memeliharakanku dan akan terus bersamaku sampai
akan meninggal, sekarang kau telah mendahuluikun, bagaimana akan dapat
hidup tanpamu?"
Selama beberapa hari Xu terus-menerus mengulangi kalimat ini sambil meraba peti jenasah suaminya dan dengan air mata yang membasahi pipinya. Pada tahun 2006 kisah ini menjadi salah satu dari 10 kisah cinta yang terkenal di China, yang dikumpulkan oleh majalah Chinese Women Weekly.

Pemerintah telah memutuskan untuk melestarikan "anak tangga cinta" itu,dan tempat kediaman mereka telah dijadikan musium agar kisah cinta ini dapat hidup terus.

Jumat, 08 Mei 2009

judulnya diam ..

diam..diam..diam..diam..diam..diam..diam..diam..diam..diam..diam..diam..diam..diam..diam..diam..diam..diam..diam..diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam...........diam..........

Minggu, 03 Mei 2009

listen ......

"Waktu terasa semakin berlalu
Tinggalkan cerita tentang kita
Akan tiada lagi kini tawamu
Tuk hapuskan semua sepi di hati

Teringat di saat kita tertawa bersama
Ceritakan semua tentang kita

Ada cerita tentang aku dan dia
Dan kita bersama saat dulu kala
Ada cerita tentang masa yang indah
Saat kita berduka saat kita tertawa"